Menurut Sejarah Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mengunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitautusan.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Management Information System (MIS) adalah suatu sistem informasi pendukung manajemen yang menyediakan berbagai laporan, display, dan respon secara periodik, eksepsi, atau berdasarkan permintaan.
Tujuan Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
• membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
• mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
• meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
• kegiatan intelijen,
• kegiatan merancang,
• kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat. Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Kamis, 23 Juni 2011
Rabu, 08 Juni 2011
Ringkasan Paper Open Source
Pada artikel ini saya ingin membahas sedikit mengenai makalah (Paper) singkat mengenai Open source. Pada dasarnya inti dari Open source adalah istilah untuk software yang kode programnya disediakan oleh pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau dikembangkan lebih lanjut, dan disebarluaskan. Jika pembuat program melarang orang lain untuk mengubah dan atau menyebarluaskan program buatannya, maka program itu bukan open source, meskipun tersedia kode programnya.
Dengan pengembang open source yang semakin banyak di dunia sebetulnya semakin mempermudah untuk mencari aplikasi pengganti atau alternatif dari software yang dibutuhkan pada umumnya. Komunitas-komunitas open source pun banyak bertebaran di dunia maya dan forum-forum diskusi pun sudah siap menjawab segala pertanyaan yang berkaitan seputar open source. Berbagai seminar baik yang gratis dan komersil pun banyak diselenggarakan oleh komunitas-komunitas open source antara lain KPLI dan komunitas open source lainnya. Biasanya mereka didanai dengan kesukarelaan mereka sendiri terkadang juga menggandeng sponsor untuk membiayai semua kegiatan yang mereka lakukan.
Beberapa macam untuk saat ini ada banyak sekali software yang termasuk dalam kategori Open Source mulai dari Operating System (OS) sampai dengan bahasa pemrograman, diantaranya adalah :
a. Linux
b. Open solaris
c. Joomla
d. C++
e. Java
f. PHP
g. XML
Manfaat dari Open source Adalah Sebagai Berikut:
1.Bebas Biaya Tambahan
2. Lebih cepat ditemukan dan diperbaikinya kesalahan semacam Bugs atau Error
Seperti yang dijelaskan pada point ke-1, bahwa proyek open source akan melibatkan banyak developer, ada kemungkinan untuk mendeteksi kesalahan semacam bugs atau error akan lebih cepat waktunya. Jumlah developer yang banyak sejalan dengan peningkatan kecepatan perbaikan produk open source.
3. Membebaskan dari Beban moral pembelajaran.
4. Produk open source mampu menghemat biaya
Sebagian besar pengembang produk open source tidaklah digaji melainkan bersifat sukarela untuk memenuhi panggilan hati saja. Apalagi kita ga perlu mengeluarkan biaya untuk membeli lisensi produk open source karena bersifat gratis.
5. Transfer Knowledge
Langganan:
Postingan (Atom)